WELCOM TO REGGAE

WITH JAH BLESS EVERY TIME

Rabu, 11 Mei 2011

sejarah.

Afrosentrisme

Secara sosial, Rastafari adalah suatu tanggapan terhadap penyangkalan rasialis terhadap orang-orang kulit hitam sebagaimana yang dialami di Jamaika, ketika pada tahun 1930-an orang-orang kulit hitam berada pada tingkat tatanan sosial paling bawah, sementara orang-orang kulit putih dan agama mereka (umumnya Kristen) berada di paling atas. Anjuran Marcus Garvey agar orang-orang kulit hitam bangga akan diri mereka dan warnisan mereka mengilhami kaum Rasta untuk memeluk segala sesuatu yang bersifat Afrika. Mereka mengajarkan bahwa mereka dicuci otak ketika berada dalam tawanan untuk menyangkal segala sesuatu yang berkaitan dengan kulit hitam dan Afrika. Mereka membalikkan citra rasialis mereka dan menganggapnya primitif dan langsung dari hutan dan malah merangkulnya -- meskipun itu berlawanan -- dan menjadikan konsep-konsep ini sebagai bagian dari budaya Afrika yang mereka anggap telah dicuri dari mereka ketika mereka dibawa dari Afrika di kapal-kapal budak. Dekat dengan alam dan dengan savana Afrika serta singa-singanya, di dalam roh, kalau bukan secara badani, adalah gagasan sentral mereka tentang budaya Afrika.

Hidup dekat dengan alam dan menjadi bagian dari alam dianggap sebagai sifat Afrika. Pendekatan Afrika terhadap "hidup dekat alam" ini terlihat dalam rambut gimbal, ganja (marijuana), makanan ital, dan dalam segala aspek kehidupan Rasa. Mereka membenci pendekatan (atau, seperti yang mereka pahami, non-pendekatan) modern terhadap kehidupan karena dianggap tidak alamiah dan terlalu objektif dan menolak subjektivitas. Kaum Rasta mengatakan bahwa para ilmuawn berusaha menemukan bagaimana dunia kelihatan dari luar, sementara kaum Rasa mendekatinya dengan melihat kehidupan dari dalam ke luar. Individu mendapatkan kedudukan sangat penting dalam Rastafari, dan setiap Rasta harus mencari kebenaran untuk dirinya sendiri.

Identifikasi Afrosentris penting lainnya adalah warna merah, emas, dan hijau, dari warna bendera Ethiopia. Warna-warna ini adalah lambang gerakan Rastafari, dan kesetiaan kaum Rasa terhadap Haile Selassie, Ethiopia, dan Africa dan bukan kepada negara modern manapun di mana mereka kebetulan tinggal. Warna-warna ini seringkali terlihat dalam pakaian dan hiasan-hiasan lainnya. Merah melambangkan darah para martir, hijau melambangkan tetumbuhan Afrika, sementara emas melambangkan kekayaan dan kemakmuran yang ditawarkan Afrika. (Sebaliknya, sejumlah pakar Ethiopia menyatakan bahwa warna-warna ini berasal dari pepatah lama y ang mengatakan bahwa sabuk Perawan Maria adalah pelangi, dan bahwa warna merah, emas, dan hijau melambangkan semuanya ini.)

Banyak dari pemeluk Rastafari berusaha mempelajari bahasa Amharik, yang mereka anggap sebagai bahasa aslinya, karena inilah bahasa yang dipergunakan Haile Selassie I, dan untuk mengidentifikasikan diri mereka sebagai orang Ethiopia—meskipun pada praktiknya kebanyakan pemeluk Rasta tetap berbahasa Inggris atau bahasa kelahiran mereka. Ada pula lagu-lagu reggae yang ditulis dalam bahasa Amharik.

Haile Selassie dan Alkitab

Sebuah kepercayaan yang mempersatukan banyak pemeluk Rastafari adalah bahwa Ras, sebuah gelar kebangsawanan Amharik, sepadan dengan Duke; juga berarti "Kepala") Tafari Makonnen, yang dinobatkan sebagai Haile Selassie I, Kaisar Ethiopia pada 2 November 1930, adalah Allah yang hidup dan menjelma manusia, yang disebut Yah, yaitu Mesias kulit hitam yang akan memimpin bangsa-bangsa yang berasal dari Afrika di seluruh dunia untuk masuk ke tanah perjanjian yang penuh dengan emansipasi dan keadilan ilahi, meskipun sebagian mansions tidak menerjemahkannya secara harafiah. Ini sebagian disebabkan oleh gelarnya Raja di atas segala raja, Tuhan dari segala tuhan dan Singa Penakluk dari Suku Yehuda. Gelar-gelar ini sesuai dengan Mesias yang disebutkan dalam Kitab Wahyu. Namun, menurut tradisi Ethiopia, gelar-gelar ini diberikan kepada semua kaisar dari garis keturunan Salomo sejak tahun 980 SM — jauh sebelum Kitab Wahyu ditulis pada sekitar 97 M. Menurut beberapa tradisi, Haile Selassie adalah raja Ethiopia ke-225 dalam sebuah garis keturunan yang tidak pernah terputus sejak Raja Salomo di masa Alkitab dan Ratu Syeba. Mazmur 87:4-6 juga dipahami meramalkan penobatan Haile Selassie I.

Pada abad ke-10 SM, Dinasti Salomo di Ethiopia didirikan oleh Menelik I, anak Salomo dan Ratu Syeba, yang pernah mengunjungi Salomo di Israel. 1 Raja-raja 10:13 mengklaim "Raja Salomo memberikan kepada ratu negeri Syeba segala yang dikehendakinya dan yang dimintanya, selain apa yang telah diberikannya kepadanya sebagaimana layak bagi raja Salomo. Lalu ratu itu berangkat pulang ke negerinya bersama-sama dengan pegawai-pegawainya." Berdasarkan Kebra Negast, kaum Rasta menafsirkan bahwa ayat ini menunjukkan bahwa Ratu Syeba hamil dengan anak Salom, dan dari sini mereka menyimpulkan bahwa orang-orang kulit hitam adalah keturunan sejati Israel, atau orang Yahudi. Orang-orang Yahudi hitam Beta Israel telah hidup di Ethiopia selama berabad-abad, terputus dari sisa Yudaisme. Keberadaan mereka membuat orang yakin dan mendorong para Rastafari perdana, dan mengesahkan keyakinan mereka bahwa Ethiopia adalah Sion.

Sebagian kaum Rasta yang ortodoks mengecam reggae sebagai suatu bentuk musik komersial dan "penjualan diri kepada Babel". Bagi yang lainnya, ini adlaah "Musik Takhta YAH".

Rastafari di masa kini

Pada akhir abad ke-20, kaum perempuan telah memainkan peranan yang lebih penting di dalam gerakan Rastafari. Pada tahun-tahun awalnya, kaum perempuan yang sedang datang bulan harus takluk kepada suami mereka dan dikeluarkan dari upacara-upacara keagamaan dan sosial. Pada umumnya, kaum perempuan merasakan kebebasan yang lebih besar sekarang dalam mengungkapkan diri mereka. Dengan demikian mereka pun menyumbangkan peranan yang lebih besar pula kepada agama ini.

Rastafari bukanlah sebuah agama yang sangat terorganisasi. Malah, sebagian kaum Rasta mengatakan bahwa itu sama sekali bukan "agama", melainkan suatu "jalan Kehidupan". Kebanyakan kaum Rasta tidak mengidentifikasikan dirinya dengan sekte atau denominasi apapun, meskipun ada tiga istana Rastafari yang terkemuka: Nyahbinghi, Bobo Ashanti dan Keduabelas Suku Israel. Dengan mengklaim Yah sebagai Yesus yang datang kedua kalinya, Rastafari adalah sebuah gerakan agama baru yang muncul dari agama Kristen, seperti halnya agama Krsiten muncul dari Yudaisme.

Pada 1996, gerakan Rastafari di seluruh dunia mendapatkan status konsultatif dari Perserikatan Bangsa-bangsa